Label

Aktifis Nasional Munawar Khalil: Politik Tidak Bisa Lepas Dari Peran Pemuda

admin
Minggu, 21 Januari 2018
Last Updated 2018-01-22T07:34:25Z
AtimNews.com | JAKARTA - Politik hari ini tidak bisa dilepaskan dari peran pemuda, baik itu mahasiswa, pelajar ataupun diluar klasifikasi tersebut. Jika melihat dari perspektif sejarah, peran pemuda sangat penting dalam perjuangan merebut kemerdekaan dari penjajah imperialisme dan kolonialisme.

Aktifis Nasional Munawar Khalil mengatakan, Pendidikan memang menjadi dasar dari kesadaran yang masif, karena dengan pendidikan suatu hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Pendidikan tidak harus formal namun dapat informal, kontekstual dan berdasarkan realitas. 

Selain itu, Munawar menambahkan bahwa ideologi juga menjadi dasar berpijak untuk membebaskan diri dari ekploitasi kaum kolonial, karena ideologi merupakan dasar berpikir dan berpijak, jika perjuangan tanpa ideologi hanya akan jadi tindakan separatis kecil dan temporer, karena tidak punya dasar berpijak. Semua itu merupakan uraian dari politik itu sendiri, karena politik adalah sebuah upaya atau usaha untuk menggapai apa yang diharapkan.

"Dengan demikian, pemuda dituntut untuk terlibat dalam berbagai aspek berbangsa dan bernegara, salah satunya dalam politik. Pemuda sebagai tenaga penggerak progresif untuk mewujudkan Indonesia yang maju, makmur, dan berdaya saing," katanya saat dihubungi wartawan AtimNews.com, Senin (22/1/2018).

Oleh karena itu, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PB PII) itu, menginginkan agar seluruh partai politik (parpol) di Indonesia untuk membuka ruang ekspresi bagi kaum muda Indonesia untuk terlibat aktif di politik, sebagai upaya regenerasi kepemimpinan bangsa terus dilakukan secara sistemik.

Adapun Titik tekan yang paling inti, ucap dia, yang harus dimiliki pemuda, adalah kesetiaan pada ideologi Pancasila serta kokoh dalam membangun idealisme politik, sekaligus progresif, dinamis, dan visioner. Dan Tanggung jawab terhadap masa depan bangsa.

Ia menuturkan, semangat pemuda dalam pergulatan bangsa tidak dapat dipungkiri lagi. Salah satu contohnya, yaitu upaya pemuda mempersatukan kekuatan nasional melalui Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

"Sumpah Indonesia yang berbangsa satu, ber-tanah air satu, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan Indonesia," katanya.

Melalui Sumpah Pemuda, seluruh elemen bangsa kembali diingatkan tentang sejarah perjuangan pemuda Indonesia yang telah menebar semangat menjaga jiwa patriotisme.  Pemuda Indonesia yang berhasil menyatukan visi kebangsaan, melahirkan sebuah komitmen kebangsaan yang utuh.

Lanjutnya, dan hal itu tidak berbeda dengan pemuda terdahulu, ucap dia, pemuda saat ini juga harus mampu mengembangkan berbagai potensi untuk mengatasi berbagai tantangan zaman. 

"Semangat ini diperlukan untuk memperkuat dan menjaga nasionalisme pemuda Indonesia bersatu menjawab berbagai tantangan zaman dan menangkap peluang," tuturnya. (Romy)
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Video Terpopuler