AtimNews.com, ACEH TIMUR-- – Nazariah, warga Gampong Keumuning Lhok, Kecamatan Idi Tunong, Aceh Timur, mengungkapkan bahwa adik kandungnya, Junaidi (37), diduga menjadi salah satu korban penembakan di perairan Malaysia. Junaidi merupakan warga Buket Teukuh, Kecamatan Idi Tunong, Aceh Timur.
Nazariah menyadari hal tersebut setelah melihat video yang beredar di media sosial terkait insiden penembakan yang menewaskan beberapa warga negara Indonesia.
"Dalam video yang beredar itu, saya melihat ada seorang pria terbaring mengenakan jaket hitam dan kain batik panjang. Dia berbaring ke sisi kiri dalam video tersebut," ujar Nazariah saat ditemui Serambi di kediamannya, Kamis (30/1/2025).
Menurutnya, setelah berulang kali menonton video itu, ia semakin yakin bahwa sosok tersebut adalah adik kandungnya. Hingga kini, pihak keluarga kehilangan kontak dengan Junaidi.
Dua Tahun di Malaysia, Komunikasi Terputus Sejak 24 Januari
Junaidi diketahui berangkat ke Malaysia pada 2023 dan telah bekerja di sana selama dua tahun sebagai operator traktor. Selama berada di Negeri Jiran, ia selalu menjaga komunikasi dengan istrinya dan keluarga tanpa pernah terputus.
"Terakhir kali dia berkomunikasi dengan kami pada 22 Januari 2025. Dia tidak mengatakan ada masalah atau rencana pulang, semuanya berjalan seperti biasa," ungkap Nazariah.
Namun, pada Jumat (24/1), Junaidi tiba-tiba tidak lagi bisa dihubungi. Ponselnya berada di luar jangkauan, sementara pesan WhatsApp yang dikirimkan kepadanya hanya centang satu hingga saat ini.
"Kami mendapat informasi dari rekan kerja Junaidi di Malaysia bahwa dia sudah pulang sejak Kamis. Sejak itu, keluarga mulai mencari informasi, tapi tidak ada kepastian. Baru setelah saya melihat video yang beredar, saya yakin bahwa pria yang terbaring itu adalah adik saya," katanya.
Nazariah berharap pemerintah dapat membantu mencari keberadaan adiknya. Sebab, dalam laporan media yang ada, nama Junaidi tidak tercantum di antara korban yang telah teridentifikasi.
"Kami yakin, dari enam orang yang tertembak, salah satunya adalah adik saya," ujarnya.
Pihak keluarga juga telah meminta bantuan kepada anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman atau Haji Uma.
"Kami sudah menghubungi Haji Uma, dan katanya KBRI akan mendata lagi siapa saja warga Aceh yang sedang dirawat di Malaysia akibat insiden penembakan tersebut," pungkas Nazariah.


