AtimNews.com, Aceh Timur – Langit Desa Lokop, Kecamatan Serbajadi, tampak berbeda pada Selasa pagi. Suara baling-baling helikopter memecah kesunyian wilayah yang sejak beberapa hari terakhir terisolir akibat banjir besar, tanah longsor, dan putusnya jembatan utama. Di bawah riuh angin dari putaran baling-baling itu, Babinsa Koramil 01/Peunaron Kodim 0104/Aceh Timur, Serda Marli, berdiri memantau langsung proses pendistribusian bantuan logistik seberat 1,8 ton dari Pemerintah Provinsi Aceh, Selasa, (2 Desember 2025).
Bantuan tersebut dilepas langsung oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, sebagai respon cepat atas kondisi darurat yang menimpa masyarakat Desa Lokop dan sekitarnya. Mengingat akses darat hanya dapat dijangkau sampai Kecamatan Peunaron, pendistribusian menggunakan helikopter menjadi satu-satunya pilihan paling efektif.
Dandim 0104/Aceh Timur, Letkol Inf Novi Widyanto, S.E., menegaskan bahwa keputusan untuk menggunakan heli bukan tanpa alasan.
“Wilayah Kecamatan Serbajadi saat ini benar-benar terisolir. Tanah longsor dan jembatan putus membuat kendaraan tidak dapat menembus Lokop. Untuk memastikan bantuan cepat tiba dan tepat sasaran, diturunkan melalui udara menggunakan helikopter,” ujarnya.
Dandim juga menambahkan bahwa keberadaan aparat TNI, khususnya personel Koramil 01/Peunaron, sangat vital untuk memastikan pendistribusian berlangsung aman dan tertib.
“Babinsa kami di lapangan, termasuk Serda Marli, bertugas memastikan seluruh logistik disalurkan tanpa hambatan serta membantu masyarakat yang terdampak. Kehadiran mereka sekaligus memberi rasa aman di tengah situasi darurat,” tambah Dandim.
Serda Marli dan tim di lapangan segera melakukan pendataan penerima bantuan, memastikan setiap paket logistik—yang terdiri dari kebutuhan pokok, makanan siap saji, dan perlengkapan darurat dapat didistribusikan kepada warga yang membutuhkan.
Meski wilayah tersebut dikepung genangan dan lumpur sisa longsor, pendistribusian berjalan lancar. Warga pun menyambut kedatangan bantuan itu dengan haru, mengingat suplai makanan dan kebutuhan esensial mulai menipi


